Bubuk kalium silikat biasanya berbentuk bubuk putih dengan kelarutan dan sifat perekat yang sangat baik. Ia larut dengan cepat dalam air untuk membentuk larutan yang seragam, sehingga cocok untuk berbagai aplikasi industri. Dalam produksi bahan tahan api, bubuk kalium silikat digunakan sebagai pengikat untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan bahan secara signifikan.
Selain itu, ini banyak digunakan dalam aditif cairan pengeboran ladang minyak dan bidang lain dengan persyaratan khusus, seperti pendukung katalis dan aditif pelapis. Pengemasan dan penyimpanan bubuk kalium silikat juga sangat nyaman. Biasanya dikemas dalam kantong kertas kraft komposit dengan lapisan PE, dengan setiap kantong berisi berat bersih tertentu, sehingga memudahkan transportasi dan penggunaan.
Pendahuluan Dalam aplikasi industri, natrium silikat dan kalium silikat adalah dua senyawa anorganik yang umum digunakan. Senyawa ini memiliki berbagai kegunaan, termasuk pengolahan air, p...
BACA SELENGKAPNYAPendahuluan Kalium silikat , silikat alkali yang larut dalam air, telah mendapatkan perhatian luas di berbagai sektor industri karena kombinasi unik antara stabilitas kimia, alkalinitas tin...
BACA SELENGKAPNYAPendahuluan Silikat adalah senyawa kimia penting yang banyak digunakan di berbagai industri mulai dari pertanian hingga konstruksi. Diantaranya, kalium silikat dan natrium silikat telah mendapat perhati...
BACA SELENGKAPNYA (1) Peningkatan ketahanan terhadap stres
Penghalang fisik: Setelah kalium silikat diaplikasikan ke tanah, tanaman menyerap silikon (Si) dan menyimpannya di dinding sel untuk membentuk "sel silikat", yang meningkatkan kekerasan batang dan daun, mengurangi hama dan penyakit (seperti mulut kutu daun yang sulit ditembus) dan risiko penginapan.
Regulasi fisiologis:
Ketahanan kekeringan/ketahanan garam: Silikon mengurangi transpirasi air dengan mendorong penutupan stomata yang teratur, mengatur keseimbangan Na⁺/K⁺ akar, dan mengurangi stres garam (penelitian menunjukkan bahwa silikon dapat mengurangi kandungan Na⁺ daun sebesar 20-30%).
Ketahanan logam berat: Silikon membentuk endapan silikat dengan kadmium (Cd), arsenik (As), dll., sehingga mengurangi penyerapan logam berat oleh tanaman (misalnya, akumulasi kadmium dalam beras dapat dikurangi hingga 40-60%).
(2) Peningkatan tingkat pemanfaatan pupuk
Pelepasan lambat kalium: Kalium (K⁺) dalam bubuk kalium silikat ada dalam bentuk pelepasan lambat, mengurangi kehilangan akibat pencucian (terutama di tanah berpasir), dan tingkat pemanfaatannya 15-25% lebih tinggi dibandingkan kalium klorida.
Aktivasi fosfor: Ion silikat (SiO₃²⁻) bersaing untuk adsorpsi ion aluminium/besi di dalam tanah, melepaskan fosfor tetap (P), dan mendorong penyerapan fosfor (percobaan menunjukkan bahwa kandungan fosfor efektif meningkat 30-50%).
Efek sinergis: Silikon mendorong perkembangan akar, memperluas area penyerapan nutrisi, dan meningkatkan efisiensi penyerapan nitrogen, kalium, dan elemen jejak.
(1) Tanaman yang berlaku
Tanaman yang menyukai silikon: padi, tebu, mentimun (kebutuhan silikon > 5% berat kering), dengan efek peningkatan hasil yang signifikan (misalnya peningkatan hasil padi sebesar 8-15%).
Tanaman komersial: stroberi, anggur (meningkatkan kekerasan buah dan kadar gula, mengurangi keretakan buah).
(2) Optimalisasi teknologi aplikasi
(1) Aplikasi dasar (aplikasi tanah)
Dosis yang dianjurkan: 50–100 kg/mu (dosis spesifik perlu disesuaikan dengan kandungan silikon dalam tanah).
Metode aplikasi:
Campur secara merata dengan pupuk organik (seperti pupuk kandang yang membusuk) atau pupuk majemuk dan sebarkan untuk menghindari alkalinitas lokal yang berlebihan.
Aplikasi dalam kedalaman (15–20 cm) selama pengolahan tanah untuk mendorong kontak penuh antara kalium silikat dan tanah serta meningkatkan efektivitas silikon.
Skenario yang berlaku: Cocok untuk perbaikan tanah sebelum penanaman tanaman lapangan (seperti padi, gandum, jagung) dan pohon buah-buahan.
(2) Penyemprotan daun
Konsentrasi yang disarankan: larutan berair 0,5–1% (yaitu 5–10 g/L).
Waktu penyemprotan:
Masa kritis pertumbuhan tanaman (seperti masa anakan, masa booting, masa perluasan buah).
Hindari suhu tinggi dan cahaya terang (sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 4 sore) untuk mencegah daun terbakar.
Metode sinergis:
Dikombinasikan dengan elemen chelated (seperti seng dan boron) untuk meningkatkan penyerapan nutrisi secara sinergis.
Tambahkan sedikit surfaktan (seperti aditif silikon) untuk meningkatkan daya rekat dan penetrasi daun.
(3) Irigasi tetes/pembilasan (integrasi air-pupuk)
Dosis yang dianjurkan: 3-5 kg/mu·waktu, dibagi menjadi 2-3 aplikasi sesuai kebutuhan pupuk tanaman.
Poin operasi:
Larutkan bubuk kalium silikat dengan air hangat (40-50℃) terlebih dahulu, saring sebelum digunakan untuk mencegah penyumbatan tetesan.
Aplikasikan dengan pupuk asam (seperti monoamonium fosfat) secara berkala untuk menghindari pengendapan di dalam pipa (kalium silikat pH 10-12).
Keuntungan: Cocok untuk fasilitas pertanian (seperti sayuran rumah kaca dan stroberi), untuk mencapai suplementasi silikon dan kalium yang tepat.
(4) Tindakan Pencegahan
Pengendalian pH tanah: Aplikasi jangka panjang memerlukan pemantauan pH tanah. Tanah masam (pH<6,5) dapat digunakan secara langsung, dan tanah basa (pH>8,5) disarankan untuk dikombinasikan dengan asam humat atau bubuk belerang.
Hindari mencampurkan pantangan:
Jangan campur dengan pupuk kalsium (seperti kalsium nitrat) dan pupuk sulfat (seperti kalium sulfat), karena pengendapan mudah terbentuk.
Bila dicampur dengan urea, potasium humat, dll., harus segera disiapkan dan digunakan untuk mencegah sementasi.